Senin, 12 Mei 2014
Oke, ini tes kerja pertama saya, tes wawancara pertama saya dan langsung dengan Bahasa Inggris. Rasanya sudah lama tidak praktek ngomong Bahasa Inggris, secara matakuliah Bahasa Inggris di semester awal. Ya saya coba sebisa mungkin.
Sebenarnya, sebelum hari Senin ini datang, saya sudah sempat bertanya ke kakak angkatan saya yang pernah tes di Bank Mandiri dan mencari info dari internet. Jadi sudah ada beberapa gambaran, walaupun masih meraba-raba, secara ini tes pertama saya. Saya sama sekali tidak membayangkan bagaimana tes kerja itu.
Pagi itu, saya datang bersama teman saya ke Bank Mandiri di Jalan Jenderal Sudirman, sebelah barat Kali Code. Sesampainya disana, disuruh naik lift dan sampailah ke lantai yang disebutkan oleh pihak Bank Mandiri. Saat itu, sudah ada beberapa orang yang datang. Kami menunggu di luar ruangan yang ukurannya tidaklah luas, jadi beberapa orang terpaksa duduk di tangga. Kami menunggu cukup lama, sampai datanglah petugas yang memberikan form biodata yang harus kami isi. Setelah selesai mengisi form tersebut, kami mengumpulkan ke petugas dan diberikan pengarahan tentang proses rekrutmen hingga masa training.
Pengarahan selesai, kami disuruh menunggu di luar lagi, dan dipanggilah beberapa orang. Jadi dalam rekrutmen ini, ada dua pewawancara. Masing-masing pewawancara menghadapi 5 jobseeker. Rombongan pertama keluar dengan berbagai ekspresi. Ada yang lolos ada yang tidak. Ada yang dalam satu rombongan tidak ada satupun yang lolos, ada juga yang lolos semua. Dan, berikutnya kami dipanggil. Saya beserta dua teman saya, dan dua lagi dari ekonomi UGM. Saat itu saya duduk di tengah, padahal yang lain perempuan, di sebelah kiri dua teman saya dan di sebelah kanan dua orang ekonomi tadi.
Wawancara pun dimulai, pertanyaan awal menggunakan bahasa Indonesia. Saat itu ditanyakan apakah siap ditempatkan di seluruh Indonesia dan apa tanggapan tentang penempatan di seluruh Indonesia. Untuk pertanyaan ini, hati-hati bagi anak tunggal dan anak perempuan terakhir, karena saat itu yang wawancara seorang ibu-ibu, maka akan menekan bahwa sebagai seorang ibu perlu diyakinkan kalau anaknya mau merantau. Kasus ini terjadi di rombongan kami, karena saya dan teman saya anak tunggal, serta satu anak ekonomi merupakan anak perempuan terakhir. Dari segi jawaban, ternyata yang dianggap meyakinkan oleh ibu pewawancara adalah jawaban anak ekonomi yang satunya saja. Sementara kami berempat kurang memuaskan. Berikutnya ditanyakan juga apakah sudah lulus kuliah. Perlu diketahui bahwa lulus yang dimaksud Bank Mandiri adalah sidang skripsi, meskipun belum yudisium bahkan revisimu belum selesai tetap dianggap sudah lulus. Saat itu saya salah menjawab dan sempat mendapat omelan ibu pewawancara. Bagi yang belum sidang skripsi, ditanyakan target sidang, dan berapa persen skripsi kalian. Jawablah dengan yakin.
Lanjut ke pertanyaan berikutnya yang mulai menggunakan bahasa Inggris. Pertama kami disuruh memperkenalkan diri kami beserta kegiatan yang kami lakukan selama kami kuliah. Satu per satu mulai menjawab. Saya pun menjawab dengan terbata-bata. Dan lagi-lagi anak ekonomi itu mendapatkan poin lebih dari ibunya, selain lancar berbahasa Inggris, pengalamannya juga banyak, ibu yang mewawancara pun melakukan komunikasi dua arah, tidak seperti kami berempat. Masih dengan wawancara dalam bahasa Inggris, dan dua pertanyaan terakhir ini yang menurut saya berat. Yang pertama adalah, jika kamu bekerja di bank, maka pekerjaan seperti apa yang kamu harapkan. Yang kedua, bagaimana menurutmu bekerja di bank. Kira-kira seperti itulah arti pertanyaannya. Saya bingung, menjawab dengan bahasa Indonesia saja saya belum tau jawabannya apalagi dengan bahasa Inggris. Ya, saya jawab sebisa mungkin, saya belum tahu pekerjaan di bank itu apa saja dan bekerja di bank itu seperti apa. Jadi kesimpulannya saya kurang siap menghadapi wawancara ini. Oiya, untuk orang ekonomi yang satu tadi menjawab dengan lancar, bahkan menyebutkan beberapa pekerjaan yang ada di bank. Setelah ditanya oleh pewawancara, ternya ibunya dulu adalah pegawai bank. Oh, pantes ya, di sangat siap menghadapi hari ini.
Wawancara selesai, dan kami menunggu hasil di meja lain, seperti yang sudah diperkirakan, yang lolos hanyalah satu orang dari ekonomi UGM tadi, kami berempat harus berhenti. Ya inilah tes kerja pertama saya, ini saya jadikan pengalaman untuk tes-tes selanjutnya.
Dari Bank Mandiri ini saya dan teman saya menuju GSP UGM untuk melihat papan pengumuman. Ternyata ada pengumuman dari PT. Paragon Technology and Innovation (Wardah). Saya mendapat jadwal tes tahap I pada Rabu, 14 Mei 2014 pukul 10.00 WIB. Ya sama harinya dengan jadwal tes di PT Global Digital Niaga. Karena ada teman, saya memilih untuk mengikuti tes di PT PTI. Saat itu saya belum tahu tempatnya, karena pada pengumumannya ditulis bahwa akan dismskan nama tempatnya.
Setelah itu, kami sempat mampir ke kampus MIPA, sebelum akhirnya pulang. Dalam perjalanan pulang saya mendapat sms dari Astra Honda Motor yang mengundang Psikotes S1 pada Selasa, 13 Mei 2014 pukul 08.00 WIB di Ruang Sidang Lantai 3 Fakultas Teknologi Pertanian Kampus UGM Yogyakarta. Tidak sampai di situ, saat di rumah saya juga ditelpon dari AHM untuk konfirmasi kehadiran. Baik, saya harus lebih siap untuk tes kedua ini.
Pengarahan selesai, kami disuruh menunggu di luar lagi, dan dipanggilah beberapa orang. Jadi dalam rekrutmen ini, ada dua pewawancara. Masing-masing pewawancara menghadapi 5 jobseeker. Rombongan pertama keluar dengan berbagai ekspresi. Ada yang lolos ada yang tidak. Ada yang dalam satu rombongan tidak ada satupun yang lolos, ada juga yang lolos semua. Dan, berikutnya kami dipanggil. Saya beserta dua teman saya, dan dua lagi dari ekonomi UGM. Saat itu saya duduk di tengah, padahal yang lain perempuan, di sebelah kiri dua teman saya dan di sebelah kanan dua orang ekonomi tadi.
Wawancara pun dimulai, pertanyaan awal menggunakan bahasa Indonesia. Saat itu ditanyakan apakah siap ditempatkan di seluruh Indonesia dan apa tanggapan tentang penempatan di seluruh Indonesia. Untuk pertanyaan ini, hati-hati bagi anak tunggal dan anak perempuan terakhir, karena saat itu yang wawancara seorang ibu-ibu, maka akan menekan bahwa sebagai seorang ibu perlu diyakinkan kalau anaknya mau merantau. Kasus ini terjadi di rombongan kami, karena saya dan teman saya anak tunggal, serta satu anak ekonomi merupakan anak perempuan terakhir. Dari segi jawaban, ternyata yang dianggap meyakinkan oleh ibu pewawancara adalah jawaban anak ekonomi yang satunya saja. Sementara kami berempat kurang memuaskan. Berikutnya ditanyakan juga apakah sudah lulus kuliah. Perlu diketahui bahwa lulus yang dimaksud Bank Mandiri adalah sidang skripsi, meskipun belum yudisium bahkan revisimu belum selesai tetap dianggap sudah lulus. Saat itu saya salah menjawab dan sempat mendapat omelan ibu pewawancara. Bagi yang belum sidang skripsi, ditanyakan target sidang, dan berapa persen skripsi kalian. Jawablah dengan yakin.
Lanjut ke pertanyaan berikutnya yang mulai menggunakan bahasa Inggris. Pertama kami disuruh memperkenalkan diri kami beserta kegiatan yang kami lakukan selama kami kuliah. Satu per satu mulai menjawab. Saya pun menjawab dengan terbata-bata. Dan lagi-lagi anak ekonomi itu mendapatkan poin lebih dari ibunya, selain lancar berbahasa Inggris, pengalamannya juga banyak, ibu yang mewawancara pun melakukan komunikasi dua arah, tidak seperti kami berempat. Masih dengan wawancara dalam bahasa Inggris, dan dua pertanyaan terakhir ini yang menurut saya berat. Yang pertama adalah, jika kamu bekerja di bank, maka pekerjaan seperti apa yang kamu harapkan. Yang kedua, bagaimana menurutmu bekerja di bank. Kira-kira seperti itulah arti pertanyaannya. Saya bingung, menjawab dengan bahasa Indonesia saja saya belum tau jawabannya apalagi dengan bahasa Inggris. Ya, saya jawab sebisa mungkin, saya belum tahu pekerjaan di bank itu apa saja dan bekerja di bank itu seperti apa. Jadi kesimpulannya saya kurang siap menghadapi wawancara ini. Oiya, untuk orang ekonomi yang satu tadi menjawab dengan lancar, bahkan menyebutkan beberapa pekerjaan yang ada di bank. Setelah ditanya oleh pewawancara, ternya ibunya dulu adalah pegawai bank. Oh, pantes ya, di sangat siap menghadapi hari ini.
Wawancara selesai, dan kami menunggu hasil di meja lain, seperti yang sudah diperkirakan, yang lolos hanyalah satu orang dari ekonomi UGM tadi, kami berempat harus berhenti. Ya inilah tes kerja pertama saya, ini saya jadikan pengalaman untuk tes-tes selanjutnya.
Dari Bank Mandiri ini saya dan teman saya menuju GSP UGM untuk melihat papan pengumuman. Ternyata ada pengumuman dari PT. Paragon Technology and Innovation (Wardah). Saya mendapat jadwal tes tahap I pada Rabu, 14 Mei 2014 pukul 10.00 WIB. Ya sama harinya dengan jadwal tes di PT Global Digital Niaga. Karena ada teman, saya memilih untuk mengikuti tes di PT PTI. Saat itu saya belum tahu tempatnya, karena pada pengumumannya ditulis bahwa akan dismskan nama tempatnya.
Setelah itu, kami sempat mampir ke kampus MIPA, sebelum akhirnya pulang. Dalam perjalanan pulang saya mendapat sms dari Astra Honda Motor yang mengundang Psikotes S1 pada Selasa, 13 Mei 2014 pukul 08.00 WIB di Ruang Sidang Lantai 3 Fakultas Teknologi Pertanian Kampus UGM Yogyakarta. Tidak sampai di situ, saat di rumah saya juga ditelpon dari AHM untuk konfirmasi kehadiran. Baik, saya harus lebih siap untuk tes kedua ini.